SMA Negeri 1 Busungbiu lahir sebagai bagian dari proyek USB (Unit Sekolah Baru) dari Depdikbud tahun 1998. Maka diputuskan oleh kantor wilayah (Kanwil) Depdikbud Provinsi Bali memilih lokasi di wilayah Kecamatan Busungbiu.
SMA Negeri 1 Busungbiu adalah sekolah menengah umum negeri pertama di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, berdiri tahun 1998 yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Fuad Hassan, tanggal 29 Januari 1998. Setelah beroperasi diterbitkan SK Penegerian oleh Mendikbud RI Nomor 13A/O/1998 tanggal 29 Januari 1998 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 301220103500.
SMA Negeri 1 Busungbiu Beroperasi dan berdiri tanggal 29 Januari 1998 di Desa Busungbiu Kec. Busungbiu Kababupaten Buleleng Provinsi Bali dengan luas area : 6095 meter persegi dengan status tanah milik desa. SMA Negeri 1 Busungbiu pertama kali beroperasi yakni pada tanggal 29 Januari 1998 yang dipimpin oleh kepala sekolah yang pertama bernama Drs. I Ketut Artana.
Baca SelengkapnyaFrom the Blog
Atlet Pecak Silat Smansab Mampu Membawa Pulang Enam dan Medali Perunggu
Rapat Panitia Persiapan SAT (sumatif akhir tahun) 2023/2024
Visi dan Misi
- Meningkatkan ketaqwaan warga sekolah
- Terlaksananya program sekolah berdasarkan prinsip, rambu-rambu dan juknis sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
- Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai
- Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan semua warga sekolah dan komite sekolah
- Meningkatkan fasilitas pembelajaran dan bahan ajar dari berbagai sumber.
- Meningkatnya rerata nilai hasil penilaian akhir
- Tercapainya SKL sesuai dengan tuntutan kurikulum
- Meningkatkan prestasi lomba akademik
- Meningkatkan prestasi lomba non akademik
- Mengembangkan potensi siswa
- Meningkatkan budaya disiplin warga sekolah
- Menumbuhkembangkan kehidupan beretika
- Menerapkan Nilai Pendidikan Karakter Bangsa
- Menumbuhkembangkan kebersamaan berdasarkan kekeluargaan
- Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dan bersaing dengan sehat antar warga sekolah
- Menumbuhkan minat baca warga sekolah
- Menumbuhkembangkan budaya daerah
- Menerapkan pembelajaran yang berbasis TIK
- Meningkatkan penguasaan bahasa asing